Jumat, 22 Juni 2012



“Jual Diri” Lewat Resume Kerja

Harga 1 kg jeruk dua puluh ribu rupiah di pasar tradisional. Setelah dibungkus dengan keranjang parcel dan diberi pita warna warni. Hap! Harganya melambung sampai ratusan ribu rupiah dan ditempatkan di tempat terhormat sebagai hantaran hari raya. Yap, make over itu perlu ! Begitu juga dalam melamar pekerjaan. Sehebat apapun pengalaman kerja kita, sepanjang apapun sertifikat yang kita punya, kalau tidak dikemas dengan baik dalam resume kerja atau Curicullum Vitae (CV) tentunya bisa jadi tidak ada yang tertarik.

CV merupakan tahap awal “jual diri” seorang job seeker, terkadang kita lupa bahwa kita bersaing dengan ratusan job seeker lainnya dalam memperebutkan posisi pekerjaan. Layaknya orang jual kecap, pastinya tidak ada kecap nomor dua, adanya selalu kecap nomor satu.  Bagaimana CV yang dapat dikatakan “menjual diri” ?


Pertama, Pahami cara kerja orang HRD dalam men-sortir CV kita. Pernahkah terbayang berapa lama seorang HRD melihat CV kita diantara ratusan job seeker. maksimal hanya 10 detik ! HRD hanya akan melihat apakah isi CV kita sesuai dengan job requirement yang mereka inginkan.  CV sebaiknya ringkas (maksimal 3 sampai 4 halaman), full data lengkap, misalkan anda menuliskan lulusan dari Universitas Trisakti. Jangan mengasumsikan pihak perusahaan pasti mengerti bahwa universitas Trisakti ada di Jakarta. Selain itu,  Miliki stock CV dalam bahasa Inggris dan Indonesia, apabila iklan lowongan kerja tersebut berbahasa Inggris, kirimkan CV berbahasa Inggris.


Kedua, Speak by reality atau jujur dalam CV. Jangan menggunakan prinsip “Palu Gada” atau “apa elu mau gua ada”. Jangan pernah menuliskan pengalaman yang tidak pernah anda alami langsung, dengan alasan hanya demi memenuhi job requirement yang diminta perusahaan.


Terakhir, Customize alias sesuaikan CV anda dengan job requirements yang diminta. Misalkan pada job requirements dibutuhkan sarjana hukum yang memiliki pengalaman dalam bidang pertambangan.  Apabila kita memang memiliki pengalaman tersebut, ada baiknya kita menjabarkan lebih detil pengalaman di bidang pertambangan secara detil, misalkan project yang pernah ditangani.    


Bagaimana dengan CV kita saat ini ? Saatnya perbaiki CV kita supaya lebih “menjual.”